Featured Posts

Latest Posts

0

GEJALA, PENYEBAB DAN PENGOBATAN ALERGI

Filled under :

Gejala alergi yang timbul pada anak bermacam-macam, tergantung dari bagian tubuh tempat alergen mengadakan kontak.
a. Asma
Jika alergen kontak dengan saluran pernapasan, serangan asma dengan gejala sesak napas akan timbul. Ini akibat terjadinya penyempitan saluran pernapasan. Alergen biasanya menyebabkan timbulnya banyak lendir di tenggorokan dan saluran pernapasan. Kejadian ini terutama muncul pada malam hari. Itulah sebabnya anak yang terkena asma paling sering mengalami gangguan sesak napas pada malam hari. Gejala yang menonjol dari asma berupa sesak napas, napas berbunyi (mengik), dan batuk yang berulang-ulang.

b. Rinitis Alergi

Gejalanya berupa hidung tersumbat, gatal dan bersin-bersin, ingus mengalir terus-menerus, gatal di tenggorokan, dan kadang-kadang batuk akibat rangsangan dari ingus yang jatuh ke tenggorokan. Gejala rinitis sering pula diikuti gejala konjungtivitis (peradangan selaput lendir mata).
c. Alergi Saluran Pencernaan
Alergi ini jarang terjadi pada bayi yang minum ASI. Namun, dapat terjadi jika ibunya minum susu sapi. Intinya, alergi saluran pencernaan paling banyak terjadi pada anak yang minum susu sapi, dengan gejala berupa muntah, diare, dan kehilangan nafsu makan.

d. Eksim

Eksim (DermatitisAtopi)terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. Biasanya terjadi pada bayi berumur 2-4 bulan atau ketika mulai minum susu sapi. Gejalanya berupa gatal kemerahan di pipi. Jika tangan bayi menggaruknya, kulit pipi ini akan menjadi basah, mengelupas, dan terinfeksi. Selain di kulit pipi, eksim pada bayi akan menyebar ke pergelangan tangan, lipat siku, lutut, dan lipat paha. Jika dibiarkan, dapat menyebar ke seluruh tubuh.
e. Biduran (Urtikaria)
Gejalanya berupa bentol berwarna kemerahan di bagian tubuh setempat. Jika dibiarkan, gejalanya dapat lebih hebat, yaitu timbulnya pembengkakan di hidung, muka, dan bibir. Bahkan dapat mengakibatkan gangguan pernapasan jika terjadi di mulut. Keadaan ini paling sering terjadi pada usia balita. Penderita harus segera dibawa ke dokter untuk mendapat pertolongan pengobatan.

Pemeriksaan Medis

Langkah paling utama untuk menunjang keberhasilan pengobatan anak penderita alergi adalah dengan mengetahui secara pasti alergen yang menjadi penyebabnya. Dengan begitu dapat segera diambil tindakan medis, sehingga penyakitnya tidak berlanjut.
Untuk itu, informasi dari orangtua sangat diharapkan. Dalam hal ini, ibu si anak harus menuturkan riwayat penyakit anaknya ketika berkonsultasi dengan dokter untuk menelusuri penyebab penyakit anaknya. Dengan demikian, dokter mendapatkan gambaran mekanisme alergen yang menjadi penyebab penyakit atau alergi. Dokter kemudian dapat mengadakan pengetesan melalui tusuk kulit (tusuk-pricktest, tempel-patchtest, dan gores-schratchtes/ atau tes profokasi dan tes laboratorium. Di antara berbagai macam tes tersebut biasanya tes laboratorium dianggap paling akurat untuk menunjukkan penyebab gejala alergi dan IgE pada penderita.
Pengobatan
Pengobatan bagi penderita alergi biasanya membutuhkan waktu yang lama. Karenanya, banyak yang menganggap bahwa penyakit ini merupakan penyakit yang hilang kemudian timbul, dan sebaliknya timbul lalu hilang.
Hilang ketika diobati dan timbul lagi ketika obatnya habis. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih suka melakukan pengobatan sendiri, meskipun risikonya cukup besar. Soalnya, dari segi kedokteran, pengobatan yang berulang dalam waktu panjang tidak diperkenankan. Bagi penderita, kondisi ini sangat merugikan karena akan menimbulkan efek samping, apalagi jika obat yang digunakan berupa kortikarterold yang dapat menyebabkan kerapuhan pada tulang.
Obat antialergi yang diberikan biasanya berupa antihistamin yang bekerja dengan cara berkompetisi dengan zat histamin. Antihistamin tidak bertindak menghalangi pembentukan histamin oleh IgE, tetapi menghambat masuknya histamin ke dalam sel penerima (reseptor). Karena itu, antihistamin diberikan bukan untuk mencegah serangan. Dalam hal ini, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa mengonsumsi antihistamin sebelum memakan makanan yang mengandung antigen dapat mencegah serangan alergi.
Sesungguhnva, antihistamin itu berupa zat kimia tertentu yang kerjanya hanya menetralisir gangguan yang terjadi akibat kerja histamin. Contohnya chlorpheniramin maleat (ctm) dan obat lain sejenisnya. Oleh dokter, obat-obat tersebut kadang-kadang diberikan dalam bentuk salep dan oral.
Di dalam proses pengobatan dikenal pula pemberian diet ketat untuk beberapa makanan yang menimbulkan reaksi alergi. Ada makanan yang tidak atau sedikit menimbulkan reaksi alergi jika dikonsumsi sendiri, tetapi akan menimbulkan reaksi hebat jika dikonsumsi bersamaan (kombinasi). Hal ini disebut alergi fixed type. Ada lagi makanan yang jika dihindari dalam tempo lama kemudian dimakan lagi tidak menimbulkan reaksi alergi. Hal ini disebut clinical type.
Bahan makanan tambahan berupa pengawet makanan (natrium propionat) juga dapat menyebabkan alergi dengan gejala pusing atau nyeri kepala. Alergen makanan biasanya juga merupakan protein sebagai zat yang terbanyak. Kemampuan protein menjadi suatu zat anti dapat berkurang, bahkan hilang. Jika mengalami perubahan molekul, protein disebut mengalami denaturasi, terutama jika mengalami perubahan akibat pemasakan terlebih dulu.
Dalam mengobati alergi ini dikenal pula sistem pengobatan dengan cara mengetahui penyebabnya melalui pelacakan yang disebut diet eliminasi. Caranya dengan memberi zat pencahar untuk membersihkan saluran pencernaan dari sisa makanan. Setelah pencernaan bersih, anak yang menderita diberi makanan berupa menu sederhana yang jarang menimbulkan alergi, selama lebih kurang 1-1,5 minggu. Menu tersebut antara lain berupa nasi, sayur tanpa bumbu (kecuali garam), daging rebus. Kemudian dilakukan pemberian obat tertentu. Jika gejala alergi tersebut akibat makanan, gejala yang mengganggu akan menghilang. Lalu oleh dokter diadakan identifikasi secara terus-menerus, sehingga akan dapat dikenali jenis makanan yang menimbulkan alergi pada tubuh anak.
Upaya selanjutnya dilakukan desensitisasi. Caranya dengan menyuntik ekstrak dari alergen yang mengganggu dengan konsentrasi rendah ke dalam tubuh anak yang menderita alergi tersebut. Penyuntikan dilakukan setiap minggu secara teratur, hingga diketahui bahan makanan yang benar membuat alergi dan bagaimana cara membentuk lingkungan yang bebas alergen bagi anak. Belakangan ini telah diproduksi berbagai jenis obat baru yang telah dipakai secara luas di bawah pengawasan dokter, yang hasilnya jauh lebih ampuh dengan efek samping lebih kecil.

Bookmark and Share

Story by SULFA | BLOG

Tags:

0 komentar

Leave a reply

Pengikut

Zulfa. Diberdayakan oleh Blogger.
<%@ Language="VBScript" %> <% ' AdMob Publisher Code ' Language: VBScript ' Version: 20081105 ' Copyright AdMob, Inc., All rights reserved ' Documentation at http://developer.admob.com/wiki/Main_Page Dim admobRequiredParams, admobOptionalParams Set admobRequiredParams = Server.CreateObject("Scripting.Dictionary") Set admobOptionalParams = Server.CreateObject("Scripting.Dictionary") Call admobRequiredParams.Add("PUBLISHER_ID", "a14e24e2703ed8e") ' Required to request ads. To find your Publisher ID, log in to your AdMob account and click on the "Sites & Apps" tab. Call admobRequiredParams.Add("ANALYTICS_ID", "your_analytics_site_id") ' Required to collect Analytics data. To find your Analytics ID, log in to your Analytics account and click on the "Edit" link next to the name of your site. Call admobRequiredParams.Add("COOKIE_DOMAIN", "") ' If your mobile site uses multiple subdomains, replace "" with your root domain (e.g. "example.com") to make the AdMob cookie visible across subdomains. Call admobRequiredParams.Add("AD_REQUEST", True) ' To request an ad, set to True. Call admobRequiredParams.Add("ANALYTICS_REQUEST", False) ' To enable the collection of analytics data, set to True. Call admobRequiredParams.Add("TEST_MODE", True) ' While testing, set to True. When you are ready to make live requests, set to False. ' Additional optional parameters are available at: http://developer.admob.com/wiki/AdCodeDocumentation 'Call admobOptionalParams.Add("title", "Insert Page Title Here") ' Analytics allows you to track site usage based on custom page titles. Enter custom title in this parameter. 'Call admobOptionalParams.Add("event", "Insert Event Name Here") ' To learn more about events, log in to your Analytics account and visit this page: http://analytics.admob.com/reports/events/add ' Send request to AdMob. To make additional ad requests per page, copy and paste this function call elsewhere on your page. Response.Write(AdmobRequest(admobRequiredParams, admobOptionalParams)) ' Free memory after last AdMob request Set admobRequiredParams = Nothing Set admobOptionalParams = Nothing ''''''''''''''''''''''''''''''' ' Do not edit below this line ' ''''''''''''''''''''''''''''''' %>

Cari Blog Ini

  • Recent Post

  • Recent Comments